Masyarakat Desa Kertayasa menyebut objek wisata ini dengan nama Cukang Taneuh atau jembatan tanah karena menghubungkan dua desa yaitu Desa Kertayasa dan Batukaras. Sedangkan, nama Green Canyon, konon diperkenalkan oleh Bill Jhon, wisatawan Perancis yang takjub melihat keindahan panorama alam Cukang Taneuh lantaran air sungai yang berwarna kehijau-hijauan saat terkena sinar matahari.
Tujuan para wisatawan ke Green Canyon adalah sebuah terowongan berupa gua yang terletak tepat dibawah jembatan tanah yang dikenal sebagai gua Green Canyon. Untuk mencapainya, wisatawan harus menyusuri Sungai Cijulang menggunakan perahu bernama ketinting. Perjalanan menuju gua Green Canyon dengan ketinting dipastikan tidak akan membosankan, pasalnya wisatawan akan menelusuri sungai Cijulang nan hijau, serta hamparan bukit dengan tebing-tebing tinggi dan bebatuan disela-sela pepohonan yang rimbun.
Pemandangan di gua Green Canyon penuh dengan pesona stalagmit dan stalagtit yang masih meneteskan air secara terus menerus dari tebing, hingga tak heran bila diberi julukan daerah hujan abadi. Keindahan lainnya terpancar dari sebuah air terjun " Pancuran Emas " yang berada sebelum pintu masuk gua, pada saat tertentu, air mengeluarkan warna keemasan akibat air yang keruh berwarna kecoklatan yang tertimpa sinar matahari, sehingga menjadi warna keemasan.
" God has bestowed extraordinary beauty to this place. So, keep and protect. "
(bandungtravelseries)***