Dengan berakhirnya liga-liga di belahan benua Eropa, berbondong-bondong tim melakukan tur pra-musim, dengan tujuan untuk menambah pengalaman bermain, promosi atau sekedar meningkatkan popularitas dan nilai jual dengan mengunjungi berbagai negara. Di samping itu, bertujuan untuk mencoba pemain-pemain baru mereka berlaga di laga persahabatan sebelum memasuki laga sebenarnya.
Tak terkecuali tim dari Inggris, Chelsea. sebelum mereka merapat ke Asia, terlebih dahulu melakukan tur pra-musim ke negara paman Sam, Amerika. Disana mereka akan menjajal beberapa tim dari liga Amerika sebagai persahabatan. Bagi beberapa orang staf kepelatihan moment itu di pakai untuk scouting ( pengamatan ), untuk mencari talenta-talenta muda yang berbakat dari negara yang dikunjungi, cara ini sangatlah efektif mengingat pemain-pemain muda under-17 biasanya belum mempunyai kontrak permanen dan klausul kontrak yang rumit.
Tak terkecuali tim dari Inggris, Chelsea. sebelum mereka merapat ke Asia, terlebih dahulu melakukan tur pra-musim ke negara paman Sam, Amerika. Disana mereka akan menjajal beberapa tim dari liga Amerika sebagai persahabatan. Bagi beberapa orang staf kepelatihan moment itu di pakai untuk scouting ( pengamatan ), untuk mencari talenta-talenta muda yang berbakat dari negara yang dikunjungi, cara ini sangatlah efektif mengingat pemain-pemain muda under-17 biasanya belum mempunyai kontrak permanen dan klausul kontrak yang rumit.
Dengan situasi seperti itu, memudahkan para scout untuk mentransfer mereka ke dalam klubnya, dengan terlebih dahulu memainkan mereka di tim reserve atau youth academy sebelum menuju tingkat yang lebih inti yaitu tim utama, disana ( tim reserve, youth academy ) mereka ditempa bagaimana cara mereka beradaptasi dengan permainan, lingkungan, kultur, gaya hidup dan aturan.
Beberapa tim yang sukses dengan youth academy antara lain : Manchester United, Barcelona, Arsenal dan beberapa tim lainnya. Beberapa tim yang kurang sukses dengan youth academy cenderung membeli pemain yang langsung jadi apalagi didukung dengan kekuatan finansial membuat mereka menjadi tim yang ditakuti secara instan.
Faktor finansial tidak selalu menjadi penyebab utama suksesnya suatu klub, namun tidak dipungkiri realita yang terjadi, tidak sedikit tim yang didukung finansial bisa langsung menjadi kekuatan baru. Dikarenakan besarnya pendapatan yang para pemain dapatkan ( gaji ), menjadi salah satu faktor untuk mendongkrak penampilan di lapangan. Tapi, seiring dengan kekuatan finansial, tidak lantas menjadi nilai plus, dampak yang akan selalu terjadi yaitu persaingan yang semakin ketat antar pemain dikarenakan tim dengan kekuatan finansial bisa mendatangkan banyak pemain bintang ( world class ), yang mana akan menciptakan kesenjangan dalam tim antara pemain yang berstatus world class dan bukan, dan yang utama seiring dengan datangnya pemain bintang semakin besar pula beban yang ditanggung pemain untuk memikul tanggung jawab dan harapan dari para supporter, pelatih, board dll.
Dan jeda liga yang kira-kira sekitar 3-4 bulan, beberapa tim melakukan proses perombakan pemain untuk meningkatkan kualitas permainan, antara lain membeli pemain, menjual pemain dan meminjamkan pemain ke klub lain. Tak terkecuali Chelsea, yang mana merupakan tim favorit penulis, santer beredar rumor kepindahan Jose Mourinho kembali ke Chelsea akibat kekecewaan pemilik klub Real Madrid, setelah musim ini tanpa gelar.
Betapa senangnya kalau itu terjadi, betapa tidak ex mantan pelatih Chelsea itu ( Jose Mourinho ) merupakan sosok yang pernah membawa Chelsea berkuasa di daratan Inggris selama 3 tahun, beberapa gelar sudah dipersembahkannya untuk Chelsea, seakan menjadi bukti kalau dia ( Jose ), masih cinta akan timnya yang dulu ( Chelsea ) " once a blue always a blue ".
Untuk urusan pemain, pemilik klub Roman Abramovic yang dikenal sangat ambisius, bersedia menggelontorkan uang untuk membawa kembali Jose Mourinho dan beberapa pemain bintang yang berstatus unsettled di klubnya masing-masing, antara lain seperti Wayne Rooney, Andrea Schurrle, Radamel Falcao, Edinson Cavani dan lain-lain.
Berdasar list diatas, memang sebagian besar berposisi sebagai striker karena permasalah yang terjadi untuk Chelsea, mereka kesulitan menghasilkan gol lewat sosok seorang striker, memang striker yang ada Torres dan Ba bermain cukup meningkat, tapi masih inkonsisten. Mengingat musim mendatang Chelsea akan bermain di 4 kejuaraan yakni liga primer, league cup, FA cup, liga champions, memang sudah sepantasnya merekrut satu orang striker lagi untuk memperkuat lini depan.
Harapan yang ada, semoga musim depan Chelsea bisa menambah pemain untuk memperkuat semua lini, bukan saja sektor depan. juga sektor belakang dan tengah harus mulai dilakukan regenerasi karena beberapa pemain belakang Chelsea sudah memasuki usia kepala tiga.
(blogger)***